Pegawai PT Telkom Indonesia menuntaskan sirkuit 7 Sumiits Indonesia.

“Yang paling berkesan adalah pendakian Carstensz Pyramid, Papua tahun 2017.  Pendakian ini berkesan karena Carstensz Pyramid merupakan salah satu dari 7 Summit Indonesia dan juga World 7 Summit. Pengalaman pertama kali saya menginjakkan kaki di puncak Carstensz yang masih diselimuti glestser walaupun tinggal sedikit. Selain itu saya juga sempat dibayang-bayangi informasi tentang meninggalnya seorang pendaki pada tahun 2016 di Carstensz akibat badai salju, yang membuat saya khawatir badai salju dapat saja terjadi ketika saya mendaki Carstensz. Ternyata pada saat berada di sana , cuaca sangat bersahabat sehingga saya dapat mencapai puncak saat cuaca cerah. Saya bersyukur karena pada semua pendakian 7 Summit Indonesia,saya selalu berhasil mencapai puncak dalam kondisi cuaca cerah”. Demikian cerita dari Jeffry Hasibuan menceritakan pendakian yang paling berkesan baginya di tujuh gunung seven summits Indonesia.

Jeffry menyelesaikan ketujuh puncak itu pada tanggal 01 Februari 2023 di puncak Kakam Gunung Bukit Raya yang merupakan puncak Kalimantan. Dia berhasil menuntaskan ke tujuh puncak tersebut dalam kurun waktu 10 tahun 9 bulan dan pada usia 55 tahun. Pria yang berdomisili di Bandung dan sehari-hari nya merupakan karyawan PT. Telkom Indonesia ini mengaku hoby mendakinya sangat didukung oleh keluarganya, tak jarang dia ikut mengajak keluarganya mendaki bersama.

Mendaki gunung sudah ditekuninya semenjak bangku kuliah di Telkom University, dengan bergabung di kelompok pecinta alam kampusnya yaitu ASTACALA. Mengaku tahu pertama kali mengenai 7 Summits Indonesia dari Dody Johanjaya yang juga merupakan pendaki pertama yang menuntaskan tujuh puncak tertinggi di tujuh pulau/kepulauan besar Indonesia ini. Keingin tahuannya pun makin dia gali dengan membaca buku 7 Summits Indonesia yang ditulis oleh penggagas konsep 7 Summits Indonesia ini yaitu Hendri Agustin, dan akhirnya tekat bulat untuk mendaki ke 7 puncak tersebut dan memulainya di puncak Anjani, Gunung Rinjani pada tanggal 23 Mei 2012.

“Konsep 7 Summits Indonesia ini sangat bagus, dapat memotivasi para pendaki, bukan saja asal Indonesia tapi juga dari negara lain, untuk merasakan sensasi mendaki gunung-gunung tertinggi di Indonesia. Saya tertarik mendaki 7 summit tersebut karena sebelumnya saya sudah mengetahui informasi tentang World 7 Summits dan memiliki keinginan untuk mendakinya. Namun karena itu memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar, tidak ada salahnya mencoba mendaki 7 summit Indonesia untuk lebih mengenal gunung-gunung tertinggi yang ada di Indonesia”. Jawab Jeffry saat ditanya pendapatnya tentang konsep 7 Summits Indonesia ini dan kenapa tertarik untuk mendakinya.

Selama melakukan pendakian ke tujuh puncak gunung tersebut Jeffry mengaku tidak memiliki kendala yang berarti. Kendala utamanya hanya waktu yang terbatas yang di milikinya sebagai seorang kepala rumah tangga dan seorang pengawai Telkom yang sulit mendapatkan ijin Cuti.

“Harapan saya untuk para pendaki yang sedang atau akan mendaki 7 summits, agar menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam hal kesiapan fisik, mental, dan pengetahuan mengenai gunung yang akan didaki. Tidak perlu terburu-buru untuk menuntaskan 7 summits, nikmati dan maknai setiap pendakian serta utamakan keselamatan. Jika sempat gagal mencapai suatu puncak, jangan putus asa, tetap semangat dan kuatkan tekad untuk mencobanya lagi di kesempatan berikutnya”. Demikian saran Jeffry untuk para pendaki yang berencana akan mendaki maupun yang tengah berusaha menuntaskan pendakian 7 Summits Indonesianya.