Carstenzs Pyramid

Carstenzs Pyramid adalah merupakan juga puncak tertinggi di pulau Papua juga merupakan titik tertinggi Indonesia serta masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, puncak gunung ini berketinggian 4.884 m dari permukaan laut. Puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Sudirman pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal yaitu dari desa Ilaga dan Sugapa.

Fakta tentang Puncak Carstensz Pyramid.

  • Puncak tertinggi di Indonesia dan di Australasia sehinga menjadi salah satu dari Indonesia Seven Summits akan tetapi juga salah satu dari World Seven Summits.
  • Puncak limestone yang terkadang turun salju di puncaknya.
  • Satu-satunya gunung di Indonesia yang membutuhkan biaya besar untuk mendakinya.
  • Puncak Carstensz Pyramid bukan puncak gunung berapi, akan tetapi merupakan puncak dari sebuah rangkaian pegunungan
  • Satu-satunya puncak dalam konsep tujuh puncak Indonesia yang membutuhkan keahlian panjat tebing untuk mendaki puncaknya.
  • Termasuk dalam jajaran Pegunungan Sudirman
  • Merupakan bagian dari Taman Nasional Lorentz yang juga pada tahun 1999 ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Jalur Pendakian

Seperti yang diterangkan di atas ada dua jalur akses umumnya digunakan untuk mencapai Castensz Pyramid yaitu dari Ilaga dan dari Sugapa, namun disini hanya akan diulas secara umum akses dari Sugapa saja. Berikut etape-etapenya pendakiannya yang di mulai dari kota Timika.

Etape Timika – Sugapa
Dari Timika menggunakan pesawat twine otter berbaling-baling langsung ke Sugapa.

Sugapa – Suaggama
Setelah mendarat di Sugapa perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek hingga sampai ke Sungai kemudian dilanjutkan dengan trekking hingga sampai ke Suagamma yang merupakan desa terakhir yang akan dijumpai di jalur pendakian ini.

Suanggama – Jambusiga camp

Perjalanan trekking seharian medan bervariasi tanjakan dan turunan yang menyusuri punggungan dengan jurang yang cukup dalam di sisi kiri dengannya. Kondisi jalan setapak sangat becek berlumpur kadang hingga sebetis dalamnya. Perjalanan dari Suanggama hingga Jambusiga Camp memakan waktu kurang lebih 8 jam perjalanan, jalan setapak terus melipir lembah dengan sungai disebelah kiri dan akhirnya sampai di Jambusinga yang berada pada ketinggian 2.181 mdpl.

Jambusiga camp – Endasiga Camp
Meninggalkan Jambusinga jalan setapak terus mendaki melewati punggungan dan kemudian kembali bertemu dan menyusuri sungai. Etape Jambusinga ke Endasinga ini cukup panjang dengan waktu tempuh 9 hingga 10 jam. Di beberapa tempat kita akan menjumpai daerah terbuka dan setelah menyeberangi sungai kita akan sampai di Endasinga yang berada di ketinggian 3.222 mdpl

Endasinga camp – Ebay Camp

Selepas Endasinga jalan setapak mendaki dan kemudian berbelok kekiri terus dengan vegetasi rendah. Medan terbuka ini terus berlanjut, kondisi jalan setapk sudah tidak terlalu becek dan berlumpur. Waktu tempuh dari Endasinga hingga ke camp berikut yaitu Ebay camp kurang lebih 7 jam. Ebay camp berada di atas sebuah punggungan di lokasi ini kita akan mulai melihat sosok puncak-puncak bersalju pegunungan Sudirman, yang terlihat jelas dari Ebay Camp adalah puncak Jaya yang ditutupi salju. Ebay Camp berada pada ketinggian 3.580 mdpl.

Ebay camp – Nasidome camp
Meninggalkan Ebay Camp jalan setapak menurun dan terbuka kemudian melewati pada rumput  dengan melewati beberapa punggungan denagn tanjakan dan turunan yang tidak terlalu curam, mendekati daerah Nasidome Camp jalan setapak berbatu. Waktu tempuh hingga ke Nasidome Camp adalah kuran glebih 7 jam. Nasidome camp ini dinamakan oleh pendaki Ekpedisi Tjendrawasih sewaktu memasak nasi di camp ini periuk masak mereka terkelungkup dan tertumpah. Nasidome Camp berada daerah terbuka dengan ketinggian 3.726 mdpl

Nasidome camp  – Basecamp Danau-danau

Dari Nasidome Camp berikutnya perhentian adalah Basecamp Carstenzs yaitu lembah danau-danau. Jalan setapak sudah menysuri daerah terbuka dan menanjak kemudian turun kea rah sebuah padang rumput yang juga merupakan sebuah danau yaitu Danau Nasidome, jalan setapak menyusuri pinggiran danau, setelah melewati danau kita akan dihadapi tanjakan terjal. Diatas tanjakan terjal ini kita akan kembali menemukan sebuah danau disebelah kiri jalan. Jalan setapak terus mendaki hingga sampai di daerah New Zealand Pass yang merupakan punggungan batu. Setelah melewati tanjakan kemudian mendatar dan turun ke arah Lembah Danau-Danau, ada beberapa danau disini, yang cukup besar ada dua danau. Basecamp Lembah Danau-Danau berada pada ketinggian 4.261 mdpl

Basecamp Danau-danau – Puncak Carstensz Pyramid.

Dari basecamp kita masih harus berjalan sekitar satu jam untuk sampai di lokasi awal pemanjatan menuju puncak. Dari dinding batu menuju Summit Ridge memakan waktu kurang lebih 3 jam pemanjatan, dan kemudian kita harus menyeberang ke daerah puncak dengan menggunakan teknik Tyrolean traverse, yaitu penyeberangan dengan bergelayut pada tali yang membentang dari satu sisi tebing ke sisi seberangnya. Di carstenzs sudah ada kawat yang dipasang permanen untuk peyeberangan Tyrolean ini, dengan rentang kurang lebih 15 meter. Selepas Tyrolean puncak bisa dicapai dengan scrambling sekitar satu setengah hingga dua jam. Pendakian kepuncak umumnya dimulai pada jam 3 dini hari dan sampai dipuncak jam 9 pagi. Puncak Carstenzs hanya berupa sebuah ongokan batu yang tidak luas, dari puncak kita bisa melihat puncak Jaya, Puncak Sumantri, puncak Carstenzs Timur dan puncak-puncak kecil lainnya.

*) Carstenzs photo credit by Denny Enka.

Penampang 3D Puncak Carstenzs Pyramid

Peta Rute Pendakian
Note: klik menu kanan atas peta untuk mengubah jenis tampilan peta.